Langsung ke konten utama

Humor: Ketika Terong Bertasbih

Humor: Ketika Terong Bertasbih

Alkisah di saat sedang heboh lagu madu tiga ....

Sepulang dari salat Jumat, seorang ayah berdialog dengan anaknya yang masih duduk di bangku kelas 2 SD..

Ayah : "Nak, tadi dengerin khutbahnya?"
Anak : "Ya iyalah, Yah."
Ayah : "Coba, Ayah tes, ya? Sebagai anak kamu harus berbakti kepada siapa?"
Anak : "Ibu."
Ayah : "Terus kepada siapa lagi?"
Anak : "Ibu."
Ayah : "Terus kepada siapa lagi?"
Anak : "Ibu."
Ayah : "Ya, kemudian setelah itu kepada siapa?"
Anak : "Ayah."
Ayah : "Pinterrr sekali anak Ayah. Jadi, tadi ibunya ada berapa?"
Anak : "Ada ... tiga, Yah."
Ayah : "Ayahnya berapa?"
Anak : "Satu."
Ayah : "Lalu, ibumu sekarang berapa?"
Anak : "Satu, Yah."
Ayah : "Berarti kurang berapa?"
Anak : "Kurang dua!"
Ayah : "Siiip, anak pintar. Nanti sampai rumah bilang sama ibumu ya ...!"

Setelah sampai di rumah, sang anak langsung menemui ibunya yang sedang memasak sayur di dapur..

Anak : "Ibu ... Ibu ... tadi kata ayah, harusnya aku punya tiga ibu. Sekarang baru satu. Berarti kurang dua, Bu ...!"
Ibu : "Nak ... kamu tahu ini sayur apa?" (sambil memegang terong)
Anak : "Terong, Bu."
Ibu : "Ada berapa terongnya?"
Anak : "Satu."
Ibu : "Nah ... terus bagaimana caranya biar satu terong ini bisa dinikmati oleh tiga orang?"
Anak : "Dipotong jadi tiga, Bu!"
Ibu : "Anak pinter ... nanti kamu bilang sama ayahmu yaaa...!"


Sang anak kembali ke halaman depan rumah untuk menemui sang ayah.

Ayah : "Bagaimana, Nak? Apa sudah disampaikan pada ibumu?"
Anak : "Sudah, Yah."
Ayah : "Subhanallah ... lalu, apa jawaban ibumu?"
Anak : "Kata ibu, supaya satu terong bisa dinikmati oleh tiga orang, disuruh potong jadi tiga, Yah ...."
Ayah : "Astagfirullah ...!"