Langsung ke konten utama

Stand Up Comedy: Banyak Bertanya Malah Sesat Dijalan

Stand Up Comedy: Banyak Bertanya Malah Sesat Dijalan
Dalam bertanya biasanya saya langsung pada intinya sob. Contohnya ini, saat saya nanya ke cewe disebuah taman sepi.. Wah kakak itunya gede banget, ukuran berapa kak?, berat gak kak?, harganya berapa kak? boleh pegang gak kak?, terus saya keluarin punya saya buat ngebandingin tapi Cewe itu pergi gitu aja sob, alhasil 4 pertanyaan saya mubazir tidak dijawab, padahal saya cuma mau tanya soal tablet dan mau bandingin hp saya dengan tabletnya (Geleng-geleng pala saya).

Sama halnya bertanya sama teman di internet, itu juga jarang dapat respon sob, apalagi bertanya sama Master. Dalam dunia website ada yang namanya Master (Ahli) dan Newbi (Pemula). Bertanya sama master itu susahnya minta ampun sob berasa nanya sama tembok tidak dijawab, tapi kadang salah saya juga sob menyamakan antara pertanyaan dan permintaan. Contohnya "Master, saya mau nanya boleh gak saya minta duit anda?". Tidak dijawab sob apalagi dikasi.

Padahal niat saya baik sob, kalau misalnya Master kasi saya duit, mau saya belikan Ikan untuk anak Indonesia biar pada makan ikan dan cerdas merata, supaya tidak ada lagi anak yang bilang ikan k**tol saat ditanya nama-nama ikan oleh Presiden. Dan juga beli permen kayak di iklan tv buat para Master supaya bisa ngomong.

Pernah juga saya mau tanya sesuatu soal agama sob, di lingkungan saya itu minim pemuka agama jadi kalau mau tanya-tanya susah. Saya harus cari dulu, kalau ada yg pakai songkok langsung saya tanya "Anda Ustad bukan?" bukan katanya sob, saya cari yang lebih spesifik lagi, misalnya pakai peci, berjenggot panjang dan hitam jidatnya, tapi tak ada satupun mengaku. Bahkan saya ditunjukin ke Habib terus pas saya tanya "Anda Habib bukan?" lagi-lagi tidak mengaku sob. Kalau sobat tidak percaya coba deh cari yang namanya Ustad atau Habib terus sobat tanya, atau yang lebih simple aja misalnya tanya ke Master "Anda master bukan?" saya yakin tidak ada yang mengaku sob.

Sementara mau tanya ke Mesin Pencari katanya tidak boleh sob, sebaiknya belajar atau bertanya dengan guru, bahkan katanya juga kalau belajar agama tanpa guru itu sama saja belajar dengan setan, masuk akal juga sebenarnya, lagi pula bertanya ke mesin pencari rasanya kurang waras ya sob, masa tanya sama mesin.

Saya hampir putus asa dalam bertanya sob dan sedikit frustrasi, akhirnya saya nanya sama anak kecil. "Adik, tau angka jitu gak?" dia jawab 5. Terus saya tanya lagi umur kamu berapa? dia jawab 5, terus saya tanya lagi "Jari om ini berapa? (saya tunjukin 2 jari)" dia jawab 5, rupanya dia cuma tau angka 5 sob, hehe ya sudah 2 jarinya saya tunjukin sama pembaca aja. Salam 2 jari.. PISS!